KH Ahmad Hanafiah dan Mr Gele Harun, 2 Tokoh asal Lampung yang Diusulkan jadi Pahlawan Nasional

29 Maret 2023, 22:06 WIB
KH Ahmad Hanafiah (Kiri) dan Mr Gele Harun (Kanan), 2 Tokoh asal Lampung yang Diusulkan jadi Pahlawan Nasional /Foto: Kolase/ist/

WAKTU LAMPUNG - Pemerintah Provinsi Lampung tengah mengusulkan dua nama tokoh asal Lampung agar mendapat gelar Pahlawan Nasional.

 

Keduanya adalah KH Ahmad Hanafiah dan Gele Harun Nasution atau yang lebih dikenal dengan Mr Gele Harun.

Bahkan, Senin, 27 Maret 2023, Wakil Gubernur (Wagub) Lampung, Chusnunia Chalim (Nunik) berkoordinasi dengan Kementerian Sosial (Kemensos) dan Sekretariat Mikiter Presiden (Setmilpres) di Jakarta terkait usulan gelar Pahlawan Nasional agar KH Ahmad Hanafiah dan Mr Gele Harun.

Baca Juga: Wagub Lampung Kawal Usulan Penambahan 2 Gelar Pahlawan Nasional

Lantas siapa kedua tokoh itu dan apa yang diusulkan sehingga diusulkan agar mendapat gelar Pahlawan Nasional?

KH Ahmad Hanafiah

KH Ahmad Hanafiah adalah tokoh Lampung asal Kabupaten Lampung Timur yang ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

KH Ahmad Hanafiah lahir di Kecamatan Sukadana tahun sekitar tahun 1905. Dia mendirikan Laskar Hizbullah, organisasi pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan. Laskar ini menjadi wadah pendidikan paramiliter bagi para santri.

Dia berjuang saat Belanda melancarkan agresi militernya pada tahun 1947 di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Lampung yang saat itu bagian Kerisidenan Sumatera Selatan.

KH Ahmad Hanafiah gugur saat Belanda menyerang Kamerung (Hutan di Baturaja arah Martapura), Baturaja, Sumatera Selatan menjelang 17 Agustus 1947.

Baca Juga: Ada Rumah Berusia 300 Tahun di Lampung Barat, Bangunan Tahan Gempa yang jadi Warisan Budaya

 

Mr Gele Harun

Namanya adalah Mr Gele Harun Nasution. Dia lahir di Sibolga, 6 Desember 1910. Ayahnya bernama Harun Al-Rasyid Nasution, seorang dokter yang menetap dam memiliki tanah yang luas di Tanjung Karang Timur.

Gelar Mr dia raih setelah sekolah hakim tinggi di Leiden, Belanda. Dia pulang ke Indonesia pada akhir tahun 1938.

Mr adalah meester in de rechten atau Magister dalam hukum yang berlaku di Belanda.

Dia berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia saat Agresi Militer Belanda II tahun 1948.

Mr Gelr Harun diangkat Pj. Residen Lampung (kepala pemerintahan darurat) menggantikan Residen Rukadi pada tanggal 5 Januari 1949.

Pada tanggal 18 Januari 1949, saat pasukan Belanda memasuki wilayah Pringsewu, Gele Harun memindahkan keresidenan dari Pringsewu ke Talangpadang.

Baca Juga: Kapolda Lampung Dirotasi, Irjen Helmy Santika Kembali Gantikan Posisi Irjen A Wiyagus, Ini Profil Singkatnya

Karena terdesak, Gele Harun terpaksa kembali memindahkan pemerintahan darurat ke pegunungan Bukit Barisan di Desa Pulau Panggung, dan terakhir hingga ke wilayah Sumberjaya, Lampung Barat.

15 Agustus 1949 terjadi gencatan senjata antara Indonesia-Belanda, Gele Harun dan pasukannya keluar dari hutan di wilayah Waytenong. Dia dan pasukannya kembali ke Tanjung Karang setelah penyerahan kedaulatan pada 27 Desember 1947.

Mr Gele Harun diangkat kembali menjadi Residen Lampung definitif tanggal 1 Januari 1950 hingga 7 Oktober 1955.

 

Gele Harun meninggal dunia di usia 62 tahun, tepatnya 4 April 1973 dan dimakamkan di TPU Kebunjahe, Enggal, Bandarlampung.

Dan pada November 2015 Gele Harun dianugari Pahlawan Daerah Lampung berdasarkan piagam No. G/520/III.04/HK/2015 ditandatangani Gubernur Lampung, M Ridho Ficardo tertanggal 2 November 2015.***

Editor: Merli Sentosa

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler