8 Jenis Bayi Kembar Siam: Begini Gejala, Penanganan dan Pencegahannya

14 Maret 2023, 13:53 WIB
Ilustrasi kembar siam./pixabay.com/ /

WAKTU LAMPUNG - Tim dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung akan melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam (Xypho-Omphalophagus Conjoined Twins). Operasi perdana kembar siam ini berlangsung pada Rabu, 15 Maret 2023.

 

Bayi kembar siam itu adalah AF dan AL, berjenis kelamin perempun. Bayi tersebut anak dari warga Karang Sari, Kecamatan Muara Sugkai, Kabupaten Lampung Utara. AF dan AL dilahirkan pada Kamis, 3 Februari 2022. Usianya kini sudah setahun. (Baca : RSUD Abdul Moeloek Bersiap Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam).

Ada baiknya, pasangan suami istri, khusunya di Provinsi Lampung mengetahui apa itu kembar siam? Apa pula penyebab, gejala, jenis-jenis kembar siam serta bagaimana penanganan dan pencegahannya?

Berikut Waktulampung.com melansir dari laman alodokter.

Kembar Siam

 

Kembar siam adalah kondisi ketika dua bayi yang lahir terhubung satu sama lain secara fisik. Kembar siam merupakan kelainan yang tergolong jarang terjadi. Kurang dari seribu kasus per tahun di Indonesia. 

Bagian tubuh yang paling sering menyatu adalah kepala, dada, perut, punggung, dan panggul.

Bayi kembar berisiko meninggal dunia saat masih di dalam kandungan atau sesaat setelah dilahirkan. 

Penyebab Kembar Siam

Kembar siam terjadi ketika pembelahan janin kembar monozigot (satu sel telur) terlambat dan akhirnya tidak selesai secara sempurna. Proses pembelahan ini biasanya terjadi pada hari ke-8 hingga ke-12 setelah sel telur bertemu sperma.

Jika terlambat dan melebihi jangka waktu tersebut, pembelahan cenderung terhenti sebelum prosesnya selesai dengan sempurna. Akibatnya, bayi kembar akan terlahir menempel satu sama lain.

 

Teori lain menyebutkan bahwa kembar siam terjadi ketika dua sel telur yang tadinya terpisah kembali menempel dan menyatu selama masa kehamilan. Namun, sejauh ini belum diketahui secara pasti penyebab dan faktor risiko dari kedua dugaan tersebut. Penelitian masih terus dilakukan untuk membuktikannya.

Gejala Kembar Siam

Ibu hami dengan janin kembar siam biasanya tidak mengalami gejala spesifik. Sama seperti dialami okeh ibu dari AF dan AL. Keluhan yang terjadi saat kehamilan sama denfan kehamilan dengan janin normal lainnya. Seperti, lemas, mual, dan muntah-muntah pada awal kehamilan.

Sama seperti kehamilan dengan janin kembar, rahim ibu hamil biasanya akan lebih cepat terlihat membesar dibandingkan pada kehamilan dengan janin tunggal.

Gejala

Kembar siang dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan organ atau bagian tubuh yang saling terhubung. Berikut 8 jenisnya;

 

1. Thoracopagus

Kembar siam ini terjadi ketika dada bayi saling menempel. Umumnya, mereka hanya memiliki satu jantung, satu liver, dan satu usus.

2. Omphalopagus

Kembar siam ini terjadi ketika perut kedua bayi saling menempel. Umumnya, bayi kembar siam ini hanya memiliki satu liver, satu usus halus bagian bawah, dan satu usus besar.

3. Pygopagus

Kembar siam ini terjadi ketika punggung bawah dan bokong bayi saling menempel. Umumnya, mereka hanya memiliki satu saluran pencernaan, satu alat kelamin, dan satu organ kemih.

4. Craniopagus

Kembar siam ini terjadi ketika bagian atas atau samping kepala bayi saling menempel. Umumnya, mereka memiliki satu tengkorak, tetapi memiliki otak yang berbeda.

 

5. Ischiopagus

Kembar siam ini terjadi ketika panggul bayi saling menempel, baik berhadapan maupun membelakangi.

6. Parapagus

Kembar siam ini terjadi ketika panggul, perut, dan dada bayi saling menempel dengan posisi menyamping.

7. Cephalopagus

Kembar siam ini terjadi ketika wajah bayi saling menempel. Umumnya, wajah mereka berada di sisi yang saling berlawanan. Selain itu, mereka hanya memiliki satu otak. Bayi yang mengalami kondisi ini sulit untuk bertahan hidup.

8. Rachipagus

Kembar siam ini terjadi ketika tulang belakang kedua bayi saling menempel. Kasus ini sangat jarang ditemukan.

 

Selain beberapa jenis kembar siam di atas, ada jenis yang disebut dengan kembar siam parasitik. Pada kondisi ini, fisik salah satu bayi kembar berukuran lebih kecil dan tidak terbentuk secara sempurna.

Kapan harus ke Dokter

Ibu disarankan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan ke dokter jika mengalami keterlambatan menstruasi, terutama saat sedang merencanakan kehamilan. Tujuan pemeriksaan adalah untuk memastikan terjadinya kehamilan.

Lakukan pemeriksaan kehamilan rutin ke dokter selama masa kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan janin. Jadwal pemeriksaan rutin yang dianjurkan adalah:

  • Sebelum minggu ke-28, 1 bulan sekali
  • Minggu ke-28 hingga minggu ke-35, 2 minggu sekali
  • Minggu ke-36 hingga kelahiran, 1 minggu sekali

Pemeriksaan perlu lebih sering dilakukan jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau pernah mengalami komplikasi pada kehamilan sebelumnya.

 

Jika bayi mengalami kembar siam, lakukan kontrol rutin ke dokter. Bayi yang lahir dengan kondisi ini berpotensi mengalami gangguan kesehatan, tergantung pada bagian tubuh yang terhubung. Pemeriksaan dokter dilakukan guna mencegah terjadinya komplikasi.

Diagnosis Kembar Siam

Kembar siam dapat diketahui melalui pemeriksaan USG sejak trimester pertama kehamilan. Pemeriksaan yang lebih detail dapat dilakukan pada trimester kedua melalui USG dan ekokardiogram untuk melihat sejauh mana kedua bayi kembar terhubung dan bagaimana fungsi masing-masing organ.

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bayi mengalami kembar siam, dokter akan melakukan pemindaian MRI. Pemindaian ini dapat membantu dokter mengetahui lebih detail bagian tubuh bayi yang terhubung dan organ apa saja yang dimiliki keduanya.

Penanganan Kembar Siam

 

Penanganan kembar siam akan ditentukan berdasarkan bagian tubuh bayi yang terhubung, organ tubuh yang dimiliki, gangguan kesehatan yang dialami, dan komplikasi yang mungkin muncul.

Selama hamil, ibu yang mengandung janin kembar siam akan dipantau secara ketat oleh dokter. Melalui pengawasan tersebut, dokter akan menentukan penanganan yang diperlukan sesuai dengan anatomi dan fungsi tubuh, serta tingkat keselamatan bayi.

Untuk persalinan bayi kembar siam, operasi caesar merupakan metode persalinan terbaik. Operasi ini biasanya akan direncanakan sebelumnya, yaitu 2–4 minggu sebelum tanggal perkiraan kelahiran.

Setelah lahir, bayi kembar siam akan diperiksa secara menyeluruh oleh dokter. Dari pemeriksaan tersebut, dokter dapat menentukan metode operasi pemisahan yang tepat. Prosedur ini umumnya dilakukan setelah bayi berusia 1 tahun atau lebih.

 

Operasi pemisahan juga mungkin dilakukan segera setelah setelah lahir jika bayi kembar siam mengalami kondisi mengancam nyawa. Metode operasi ditentukan berdasarkan kondisi kesehatan kedua bayi yang dilihat dari beberapa aspek berikut:

  • Kelengkapan organ tubuh, seperti jantung, hati, dan usus, pada masing-masing bayi
  • Kestabilan kondisi kesehatan kedua bayi
  • Perkiraan tingkat keberhasilan operasi pemisahan
  • Jenis dan tingkat kesulitan operasi rekonstruksi setelah operasi pemisahan
  • Jenis perawatan dan bantuan yang dibutuhkan setelah operasi pemisahan
  • Gangguan kesehatan yang mungkin dialami jika operasi pemisahan tidak dilaksanakan

Jika operasi pemisahan berhasil, rehabilitasi dan perawatan lanjutan perlu dilakukan untuk melatih kemampuan masing-masing bayi. Perawatan dapat dilakukan melalui terapi fisik, komunikasi, dan sosial. Tujuannya adalah agar kedua bayi bisa beraktivitas secara normal seperti bayi pada umumnya.

Jika operasi pemisahan tidak mungkin dilakukan, misalnya karena kedua bayi hanya memiliki satu jantung, atau orang tua bayi tidak ingin anaknya di operasi, dokter akan merencanakan perawatan medis lanjutan untuk memastikan kondisi kesehatan bayi kembar siam.

Komplikasi Kembar Siam

Kehamilan dengan bayi kembar siam dapat menimbulkan komplikasi yang serius, baik pada ibu maupun janin. Janin kembar siam cenderung lahir secara prematur dan berisiko meninggal dalam kandungan atau sesaat setelah persalinan.

Pada bayi kembar siam yang berhasil dilahirkan, beberapa komplikasi dapat timbul setelah kelahiran, yakni berupa sesak napas atau gangguan jantung. Komplikasi lain yang mungkin muncul seiring waktu adalah skoliosis dan cerebral palsy.

 

Pencegahan Kembar Siam

Karena belum diketahui penyebab pasti dan faktor risikonya, kembar siam sulit untuk dicegah. Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah menjalani kontrol kehamilan rutin untuk memantau kesehatan ibu dan janin. Dengan begitu, kemungkinan terjadinya komplikasi dapat segera diketahui, termasuk jika mengandung bayi kembar siam.***

Editor: Nizwar

Tags

Terkini

Terpopuler