Kenali 16 Istilah Belanja Online yang Sering Dipakai dalam Transaksi

25 Februari 2023, 06:48 WIB
Perdagangan berbasis teknologi digital atau e-commerce.djkn.kemenkeu /

WAKTU LAMPUNG - Transformasi teknologi merubah pola transaksi ke arah digitalisasi. Hal itu menyebabkan banyak perusahaan bahkan institusi pemerintah mulai melakukan perdagangan secara elektronik atau e-commerce.

Perdagangan berbasis teknologi digital mampu merontokan pusat-pusat perdagangan konvensional populer, seperti pasar, mall, dan plaza perbelanjaan. Kemudahannya sangat dirasakan oleh pembeli. Tidak perlu repot ke luar rumah tapi tetap bisa berbelanja. Pembayaran pun secara online. 

Namun, ada baiknya mengetahui istilah belanja online.  sebelum kita berkecimpung di dunia e-commerce, baik sebagai penjual ataupun pembeli.

Melansir laman djkn.kemenkeu.go.id, dalam proses e-commerce memunculkan istilah-istilah baru yang cukup berbeda dengan transaksi langsung. Istilah ini tercipta untuk memudahkan komunikasi.

Biasanya istilah-istilah ini dijadikan singkatan agar mudah dan cepat dikomunikasikan. Hal ini karena komunikasi penjual dan pembeli cenderung dilakukan melalui aplikasi chat atau fitur chat di situs e-commerce

Berikut 16 istilah belanja online yang sering dipakai dalam transaksi;

1. Pre-order (PO)

Istilah pre-order digunakan ketika sebuah produk belum didistribusikan, tetapi bisa dipesan terlebih dahulu. Jadi, kamu membayar produk tersebut di muka sebelum tanggal rilisnya.

Biasanya pre-order memiliki batas waktu pembayaran dan diiringi jumlah yang terbatas pula. Istilah pre-order sering disingkat menjadi PO.

2. Cash on Delivery (CoD)

Cash on delivery merupakan istilah belanja online dari sebuah jenis transaksi. Pembeli tidak membayar atas pesanan yang dibuatnya di muka. Produk akan dikirim terlebih dahulu ke alamat pembeli. Setelah menerima barangnya, pembeli baru membayarnya melalui kurir yang mengantar barang. Cash on delivery sering disingkat menjadi CoD.

3. Direct Message (DM)

Direct message (DM) terkadang disebut juga sebagai PM atau private message. Istilah ini lebih banyak digunakan di media sosial. Biasanya, calon pembeli yang tertarik akan meminta daftar harga produk-produk yang dijual. Bisa juga pembeli hendak melakukan nego. Agar bisa berkomunikasi secara privat dan tidak dilihat pelanggan lain, kamu bisa meminta calon pembeli untuk berkomunikasi melalui DM atau PM.

4. Price List (PL)

Berbicara soal daftar harga, terkadang calon pembeli bertanya soal PL. Jika belum tahu, PL itu merupakan singkatan dari price list.

Istilah belanja online ini yang biasa diminta calon pembeli melalui DM. Terutama ketika kita memasarkan produk tanpa mencantumkan harga.

5. Slow Response dan Fast Response

Istilah ini digunakan untuk mengukur respons penjual kepada pembeli dalam kegiatan transaksi belanja online. Misalnya, jika penjual lamban dalam merespons chat pembeli atau tidak langsung mengirim pesanan, ia akan dinilai slow response.

Adapun fast response merupakan istilah jika penjual cepat tanggap terhadap segala pertanyaan dan pesanan pembeli. Slow response terkadang disingkat juga menjadi slow res.

6. Ready Stock

Jika ada pembeli bertanya “Ready?” itu artinya ia bertanya tentang ketersediaan produk. Kita bisa membalasnya dengan mengatakan jumlah existing produk tersebut.

Namun, pada situs marketplace ataupun e-commerce, sudah ada fitur penghitungan jumlah produk. Jadi pertanyaan mengenai barang ready stock dari pembeli lebih ke pertanyaan konfirmasi saja.

7. Preloved

Istilah belanja online yang satu ini digunakan ketika kita menjual barang bekas pakai. Preloved menggambarkan bahwa kita sudah pernah menyukai barang itu sebelumnya, tetapi merasa sudah tidak relevan lagi untuk digunakan.

Jadi, barang preloved yang dijual bukannya rusak. Hal ini karena barang preloved masih dalam kondisi bagus dan masih bisa dipakai.

8. Check Out

Istilah ini digunakan ketika barang yang ada di keranjang hendak dibeli. Ketika melakukan check out, pembeli harus memasukkan alamat kirim, memilih jasa ekspedisi, dan menentukan metode pembayaran.

9. Sold Out

Istilah sold out digunakan ketika barang yang dijajakan sudah terjual habis. Barang yang sudah sold out, tentunya tidak bisa dimasukkan ke keranjang, apalagi di-check out.

10. BOGO

Istilah belanja online yang satu ini merupakan singkatan dari buy one get one. Artinya, pembeli akan mendapat bonus satu produk ketika membeli sebuah produk.

Ini merupakan salah satu teknik promosi yang sering digunakan untuk meningkatkan penjualan atau menghabiskan stok di gudang.

11. DP

Down payment atau disingkat DP, merupakan istilah ketika pembeli memberikan uang muka.

Biasanya DP diperlukan jika produk atau jasa yang dijual memiliki nilai yang sangat tinggi dan tidak bisa diberikan saat itu juga.

Maka dari itu, diperlukan DP sebagai komitmen pembeli terhadap penjual.

12. Ongkir

Istilah belanja online ini merupakan singkatan dari ongkos kirim.

Ketika pembeli melakukan check out produk, pasti akan tertera jumlah uang yang harus dibayarkan atas pesanan ditambah ongkos kirim sesuai jarak kirim antara penjual dan pembeli.

13. Testi

Adapun testi merupakan versi singkat dari testimoni. Testi merujuk pada kesaksian pelanggan yang sudah menggunakan produk. Pelanggan menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari produk tersebut. Testi kurang lebih seperti ulasan produk.

14. PCB

Istilah ini merupakan singkatan dari pantau-cocok-bayar. Penjual yang lebih banyak menggunakan istilah ini. Produk ditawarakan secara online, tetapi pembeli diminta untuk datang langsung jika ingin membeli produk tersebut. Setelah pembeli memantau langsung produk dan merasa cocok, barulah ia membayar kepada penjual.

15. Resi

Istilah resi yang dimaksud di sini, mengacu pada bukti pengiriman barang dari jasa ekspedisi. Resi biasanya terdiri dari deretan angka. Suatu paket yang dikirim jasa ekspedisi, bisa dilacak keberadaannya dengan memasukkan nomor resi ke sistem pelacakan.

Baik penjual maupun pembeli bisa sama-sama melacak keberadaan paket.

16. Cruelty-Free

Istilah ini mengacu pada produk yang dibuat sama sekali tidak melibatkan uji coba kepada hewan dalam proses produksinya. Tulisan “cruelty-free” biasanya disematkan pada label produk atau laman deskripsi produk.

Dengan meningkatnya kesadaran konsumen tentang kekerasan terhadap hewan, berbagai perusahaan pun berusaha membenahi proses R&D produk jadi lebih humanis.

Label cruelty-free sering kita temukan pada industri kosmetik.***

 

Editor: Nizwar

Tags

Terkini

Terpopuler