Ternyata Peratin Padang Dalom Lampung Barat Kecewa Proyek Irigasi belum Rampung

24 Januari 2023, 21:47 WIB
Peratin Padang Dalom Lampung Barat saat diwawancara wartawan terkait proyek irigasi di pekonnya yang belum rampung /Foto: Merli S/Waktu Lampung Online/

WAKTU LAMPUNG - Pembangun jaringan saluran irigasi program Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung tahun 2022 di Padang Dalom Kecamatan Bali Bukit Kabupaten Lampung Barat yang belum rampung meski telah tahun 2023 ternyata juga menyisakan kekecewaan bagi Peratin Pekon Padang Dalom Endra Gunawan.

Rasa kecewa itu ia katakan di sela-sela kunjungan kerja (Kunker) Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi di Sekolah Kopi Pekon Sukajaya Kecamatan Sumberjaya, Selasa, 24 Januari 2023.

Peratin Endra Gunawan mengaku sudah memperingatkan Ketua Pokmas, Meza, untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dan bertanggungjawab.

"Sudah pernah saya sampaikan ke Meza, kalau kaya gini kan saya juga yang ikut pusing, mau engga mau pekon saya kebawa-bawa," ujarnya.

Ia tidak menampik jika pengerjaan jaringan irigasi di pekonnya itu belum rampung. Bahkan paving belum satu pun terpasang.

Menurut Endra, pekerjaan dengan nilai Rp195 juta berupa jaringan irigasi di pekonya sempat ia tanya kepada ketua pokmas.

Baca Juga: Front Rakyat Lampung Barat Soroti Pembangunan Jaringan Irigasi belum Rampung

"Sempat saya tanya ke Meza (Ketua pokmas) itu karena faktor cuaca dan juga sengketa lahan, sayangnya mereka saat merencanakan (pembebasan lahan-red) tidak ada hitam diatas putih," tuturnya.

Endra juga menerangkan, pekerjaan yang seharusnya selesai bulan Desember lalu ternyata harus diperpanjang sampai bulan Februari mendatang.

"Bulan Desember (2022) kemarin harus selesai, itupun karena meminta perpanjangan dan sekarang kenapa tidak selesai, dan kemarin saya baru tau mereka minta surat perpanjangan lagi sampai akhir Februari 2023 ini," terangnya.

Disinggung terkait isi surat perpanjangan pekerjaan tersebut Ia tidak mengetahui pasti. Dia juga mengaku sempat ditelepon konsultan untuk menanyakan proyek yang tak kunjung selesai.

Baca Juga: Terungkap! Ada Pembangunan Jaringan Irigasi di Lampung Barat yang belum Rampung

"Surat itu bukan di saya, tapi di Meza, saya lupa apa isi surat tersebut yang pasti perpanjangan proyek. Terkait pekerjaan yang tidak kunjung selesai, saat itu juga saya kejar ke pokmas, pokmas alasan cuaca dan lain-lain, iya mau tidak mau kalau tidak selesai juga harus mempulangkan dana dan ini negara hukum lho," katanya.

Terkait perencanaan pekerjaan pihaknya tidak mengetahui karena yang mengajukan proposal ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung adalah Pokmas.

Sebagaimana diketahui, pembangun jaringan saluran irigasi program BBWS Mesuji Sekampung tahun 2022 di Padang Dalom Kecamatan Bali Bukit Kabupaten Lampung Barat yang belum rampung meski telah tahun 2023 menjadi sorotan.

Salah satunya, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Front Rakyat Lampung Barat, Anthon Cabara Maas, Sabtu, 21 Januari 2023.

Anthon Cabara ia mendesak tim monitoring dan evaluasi (Monev) instansi terkait meninjau langsung ke lokasi irigasi dmaksud.

Tak sampai di situ, dia juga meminta aparat penegak hukum (APH) mengambil langkah. Dan jika melanggar aturan, diproses secara hukum.

"Mestinya tim monev dari dinas terkait harus segera turun ke lapangan untuk mengecek kegiatan dimakdsud. Karena itu menyangkut kebutuhan masyarakat petani. Bila memang ditemukan penyimpangan dalam penggunaan dananya harus diproses secara hukum di APH," kata dia kepada Waktu Lampung Online.

Diberitakan sebelumnya, pembangun jaringan saluran irigasi di Padang Dalom Kecamatan Bali Bukit Kabupaten Lampung Barat yang belum rampung meski telah tahun 2023.

Bahkan, lempengan beton yang sejatinya material untuk dinding dan lantai saluran irigasi masih menumpuk dan belum terpasang.

Hal itu terungkap saat reporter Waktu Lampung Online mengecek lokasi pembangunan itu, Jumat, 20 Januari 2023.

Material pracetak lempengan beton tampak masih menumpuk disusun di bahu jalan Padang Dalom-Sukarame dan juga di lokasi.

Bahkan, terlihat ada material pracetak/lempengan beton cetak yang retak dan terbelah.

Salah satu warga yang berada di lokasi mengatakan, belum lama ini memang ada pekerja yang mulai memindahkan tumpukan material dari jalan ke lokasi. Namun, saat ini pekerja itu tidak lagi terlihat.

"Beberapa hari lalu ada yang melansir (Memindahkan) material ke sini. Tapi sekarang gak kerja lagi," ucapnya.

Dikatakannya, pekerjaan itu dikerjakan oleh Kelompok Masyarakat (Pokmas) Pekon Padang Dalom.

"Ya Pokmas yang kerja, Pak Meza. Rumahnya di atas sana. Beton-beton itu dibuat di sana," katanya.

Menurutnya, mandeknya pengerjaan saluran irigasi diduga disebabkan sengketa lahan.

"Sempat diprotes dari pemilik sawah. Kabarnya tidak setuju, gak ada koordinasi sama pemilik sawah," katanya lagi.

Beberapa wartawan sempat berupaya mengonfirmasi Meza seperti yang disebut warga di lokasi dengan menyambangi kediamanya. Namun yang bersangkutan tak ada.

Sementara itu, proyek serupa di Pekon Kenali, Kecamatan Belalau sudah rampung. Namun terlihat belum rapi.

Tampak banyak lempengan beton yang tak ditimbun sepenuhnya atau hanya disangga potongan bambu dan kayu.

Tampak pula ada pasangan lempengan beton pada dinding yang terputus akibat terhalang batu.

Ketua Pokmas Kenali, Rohman mengakui pengerjaan jaringan saluran irigasi itu belum maksimal. Pihaknyaal berjanji bakal memperbaikinya.

Menurutnya, nilai proyek irigasi itu Rp195 juta. Jumlah dana itu untuk pengerjaan sepanjang 739 meter. Ia juga mengakui jika proyek tersebut belum serah terima.

"Ya belum serah terima. Pengerjaan baru selesai sekitar 12 Januari 2023. Memang pengerjaan belum maksimal dan akan kami perbaiki secepatnya," ujar dia.

Diketahui, tercatat ada sekitar enam titik pembangunan jaringan irigasi di Lampung Barat.

Enam itu berlokasi di Pekon Watas dan Padang Dalom di Kecamatan Balikbukit. Kemudian di Pekon Negeri Ratu dan Sukaraja di Kecamatan Batubrak serta Pekon Kenali dan Serungkuk di Kecamatan Belalau.***

Editor: Merli Sentosa

Tags

Terkini

Terpopuler