Tiga Oknum Anggota Paspampres Culik dan Siksa Pemuda Asal Aceh hingga Tewas

- 28 Agustus 2023, 00:27 WIB
Pemuda Aceh Meninggal Dunia Diduga Jadi Korban Penyiksaan Oknum Paspampres -f/istimewa
Pemuda Aceh Meninggal Dunia Diduga Jadi Korban Penyiksaan Oknum Paspampres -f/istimewa /

 

WAKTU LAMPUNG - Tiga oknum anggota TNI bertugas di Pasukan Pengaman Presiden (Paspamres) diduga terlibat kasus penculikan dan pembunuhan Imam Masykur (25).

Imam Masykur diketahui seorang pedagang kosmetik, di Jakarta. Ia berasal dari Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh.

Kasus pencukikan pemuda Aceh yang diduga melibatkan oknum TNI yang bertugas sebagai paspampres ini sempat juga viral di sosial media.

Jasad pria Aceh itu di Karawang, Jawa Barat dan telah dikebumikan di kampung halamannya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pada 12 Agustus 2023, waktu solat magrib, Imam Masykur didatangi terduga pelaku yang mengaku anggota Polda Metro Jaya. Korban kemudian dibawa pergi secara paksa.

Keluarga Menerima Telepon dan Video

Keluarga korban sempat menerima telepon dari korban yang menyebutkan tengah dianiaya oleh yang menjemputnya.

Tak hanya itu, pelaku juga mengirimkan video penyiksaan Imam Masykur kepada keluarganya. Setelah itu, korban tidak lagi bisa dihubungi dan tidak pulang-pulang lagi ke rumah.

Karena itu, keluarga korban bernama Said Sulaiman melaporkan kejadian tersebut ke Polda Metro Jaya pada 14 Agustus 2023.

Menurut Said Sulaiman, Imam Masykur dibawa paksa dari Jakarta dibawa di kawasan Rempoa, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, 12 Agustus 2023.

Setelah beberapa hari tak ada kabar lagi tentang Imam Masykur, baru pada tanggal 24 Agustus 2023, keluarga korban mendatangi RSPAD Jakarta Pusat untuk mengambil jenazah Imam Masykur.

Jenazah Imam Masykur diterima oleh Said Syahrizal yang merupakan keluarganya. Belum diketahui persis bagaimana kronologis peristiwa penyiksaan yang menyebabkan warga Aceh tersebut meninggal dunia.

Informasi tentang dugaan penculikan dan penyiksaan terhadap Imam Masykur hingga meninggal, beredar cukup cepat di kalangan masyarakat terutama di Aceh.

Foto-foto korban, termasuk foto penyerahan mayat korban di RSPAD Jakarta Pusat, dan sejumlah video yang diduga saat korban mengalami penyiksaan pun ikut beredar.

Dalam vidio terungkap terduga pelaku meminta uang Rp50 juta ke Masykur sebelum korban dibunuh, dan hubungan dengan pencurian handphone.

Bahkan video penyiksaannya yang dilakukan didalam mobil beredar di media sosial. Terdengar suara korban meminta tolong ke keluarga agar segera mengirim uang, juga beredar cepat di grup WhatsApp masyarakat Aceh.

"Neu kirem peng siat 50 juta (tolong kirim uang 50 juta, bahasa Aceh, Red)," ucap Masykur melalui sambungan telepon dengan deru napas yang terengah-engah.

Lalu pria yang berkomunikasi dengan Imam Masykur itu mengatakan tidak ada uang, tapi akan berusaha untuk mencarinya.

"Neu kirem jino aju bueh, meuhan matee lon (kirim terus sekarang ya, kalau tidak mati saya, Red)," begitu suara yang terdengar di akhir percakapan.

Dalam video lain terlihat kondisi tubuh Imam Masykur yang berdarah-darah. Saat itu terdengar korban berulang kali mengatakan

"Dek kirem peng 50 juta peugah bak mak beuh, abang ka ipoh nyoe (Dek, tolong bilang sama mamak suruh kirim uang 50 juta, abang sudah dipukul, Red)," ujarnya.

Dirkrimum Polda Metro Jaya Hengki Haryadi, Minggu 27 Agustus 2023, menyebut kasus tersebut dilaporkan pada 14 Agustus 2023. "Kita sudah tangani," ujarnya.

Sejauh ini, Polda Metro Jaya telah menangkap warga sipil yang terlibat. Diduga sebagai penadah HP milik korban.

"Sementara oknum Paspampres diduga berinisial Praka R Manik dan dua orang rekannya diproses Puspom TNI," kata dia.***

Editor: Merli Sentosa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah