Hasilnya, pihak PT KCMU diminta untuk sementara tidak melakukan panen BTS sawit.
"Ternyata fakta di lapangan PT KCMU tetap melakukan panen sawit. Melihat kondisi tersebut petani plasma pun ikut memanen BTS sawit di lahan yang sama," lanjutnya.
Nah, saat masyarakat turut memanen TBS itu, datang OTK yang diduga preman dan disinyalir mitra PT KCMU dengan jumlah banyak dan dikabarkan membawa senjata tajam (sajam).
"Para OTK itu lantas menyerang petani. Akibatnya tiga petani plasma menderita luka akibat senjata tajam," kata dia.
Bupati Jenguk Korban Bentrok dan Desak Kepolisian Mengusut Tuntas
Kabar bentrok petani plasma dengan OTK itu sampa ke Bupati Pesisir Barat, Agus Istiqlal dan langsung menjenguk korban di Puskesmas Pesisir Selatan sekaligus guna memastikan kondisi warganya.
Bupati Agus meminta agar masyarakat tidak terpancing dengan tindakan-tindakan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.
Hal itu guna menghindari terjadinya bentrokan susulan. Orang nomor satu di kabupaten dengan akronim Pesibar itu juga mendesak pihak kepolisian mengambil langkah hukum.
"Pemkab Pesibar juga berharap agar pihak kepolisian melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap kejadian tersebut. Apalagi sudah ada korban yang mengharuskan penanganan medis serius atas kejadian ini. Artinya pelaku harus ditangkap dan diadili," kata dia.
Berdasarkan pantauan di lapangan aparat dari Polres Pesibar yang langsung turun lapangan terus siaga mengantisipasi terjadinya kejadian serupa dan melakukan perlindungan terhadap masyarakat yang merasa terancam.